Naskah kuno merupakan peninggalan budaya yang menjadi harta berharga setiap bangsa di Dunia. Naskah kuno atau dikenal dengan manuskrip menjadi koleksi langka bagi bangsa termasuk juga Indonesia. Dengan tulisan di naskah kuno tersebut sebuah bangsa akan mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi di masa lampau pada bangsa tersebut. Manuskrip menyimpan kecerdasan serta peradaban sebuah bangsa, dengan mempelajari manuskrip bangsa sekarang dapat menyerap ilmu serta pandangan dari sudut masa lampau.
Salah satu naskah yang berisi ilmu pengetahuan itu ada dalam dalam koleksi digital Perpustakaan Universitas Leiden dengan judul “Collection of Khutbah in Arabic from Aceh” nomor Or. 7020. Teksnya berbahasa Arab yang ditulis pada Abad ke-19. Dari katalog online itu diketahui bahwa naskah ini termasuk ke dalam koleksi ‘surat-surat Snouck Hurgronej’ (Snouck Hurgonej papers).
Alas tulis manuskrip menggunakan kertas yang berwarna kecoklatan dan terdapat jejak bekas air akibat lembap. Jumlah halaman sebanyak 35 halaman, namun terdapat lima halaman yang kosong. Teks ditulis dengan tinta hitam dan terdapat beberapa kalimat menggunakan tinta berwarna merah.
Naskah ini berisi teks kumpulan khutbah berbahasa Arab dari Aceh. Secara umum manuskrip ini memiliki sembilan teks berbahasa Arab yang ditulis dengan aksara Arab. Pada salah satu pembuka teks dikatakan terkait keberkahan bulan Ramadhan serta amalan yang harus dilakukan bagi seorang muslim, sedangkan pada penutup diceritakan tentang rahmat membaca Al-Qur’an.
Isi Teks
Kutipan awal teks:
“Alhamdu lillāhi lladzi amarana biṣalawat fī kulli layālin wa ayāmin. Asyhadu an lā ilā ha illallāha wahdahulā syarikalahu. Syahādatan tukammilu al–iman wa asyhadu anna muhammadan ‘abdhu wa rasluhu. Wa hadzihi syahri ramadhan. Khalaqu al islām wa salallāhu ʼalāihi wa ʼalā ālihi–l– akhyar. Ana ‘allaili wa atrofa annahāri wa kallama taslīman katsiron. Ayuha annas ittaquullaha tukhriju az–zakāti min amwāli wa tuhijju al bayta fī-l-masjidi -l- harām. Kullaha fardun ‘alaikum khamsatu -l- islāmi.”
Artinya,
Segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan kami untuk shalat setiap malam dan setiap hari. Dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, saya bersaksi yang menyempurnakan iman dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ini adalah bulan Ramadhan, munculnya Islam, dan yang terbaik. Akulah malam dan penghujung hari, aku banyak berbicara tentang kedamaian. Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah. Amalkanlah Zakat dikeluarkan dari harta, dan berhajilah ke baitullah di masjidil haram. Kelimanya diwajibkan kepada kalian oleh Islam.
Kutipan akhir teks:
“Inna ahsana al–kalāmi wa abnā annizomi. Kalaamallāhu al–maliku -l- alaami dzi-l-jalāali wal ikrām. Wa huwallāhu taʼalā yaqūlu bi qaulih yahtaddi al muhtaduuna. Wa idza quria al-qurana fastami’u lahu. Wansitū la’allakum turhaamūn. Wa qāla ‘azza min qāailin faidzā qāra’ta al-qurana fasta’id billāhi mina asyaitanirrajīm. Waa_ lissulaimān junudahu min al–jannati wa attairu fahum yu’ zaun. Wa man yada’u ma’allāhi laha akhara lā burhāna lahu bihi fainnama hisābuhi innahu lā yuqli’u alkaafiruna. Wa qāla robbigfirlii warham wa anta khoiru rahīmin. Bārakallāhu lanā wa lakum fī -l- qur’ani -l-azim. Wa nafa’na wa iyyakum.”
Artinya
Perkataan terbaik adalah firman Allah, Tuhan Yang Maha Tau dari keagungan an kehormatan. Dan Allah Yang Maha Tinggi yang mengatakan bahwa yang dibimbing mendapat petunju. Dan jika Al-Qur’an dibacakan dengarkanlah! Agar kamu mendapat rahmat. Dan seseorang berkata “jika kamu membaca Al-Qur’an, maka bersiaplah dari Allah dijauhkan dari setan yang terkutuk. Dan untuk sulaiman tentaranya berasal dari surga, burung dibagikan dan siapa pun yang berdoa kepada Allah SWT untuk itu. Catetannya tida menyerang orang kafir. Dan dia berkata Ya Tuhanku ampuni aku dan kasihinilah aku dan Engkau Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah memberkati kamu dan kita dalam lindungan Al-Quran. Semoga Allah memberkahi dan memberikan manfaat pada kita.