Dewa Ayu Carma Citrawati

Dewa Ayu Carma Citrawati (foto: Surya Selfika, DREAMSEA Project)
Dewa Ayu Carma Citrawati (foto: Surya Selfika, DREAMSEA Project)

Dewa Ayu Carma Citrawati adalah Manager Hanacaraka Society. Mendapat anugerah tertinggi bidang sastra Bali dari Yayasan Rancage, Penghargaan Sastera Rancage (2016), atas karya Kumpulan Cerpen Kutang Sayang Gemel Madui.

Lahir di Getakan, Bali, 24 Februari 1990. Tamat S1 Bahasa dan Sastra Daerah Bali Universitas Udayana; S2 Linguistik, Program Studi Linguistik Murni, Universitas Udayana. Menjadi guru Bahasa Bali di SMPN 3 Denpasar (2011-2018); Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Klungkung (2016-2017); Dosen pengajaran Sastra Bali di Universitas Dwijendra (2017-sekarang).

Mbak Citra, begitu sapaan akrabnya, juga aktif sebagai koordinator Aliansi Peduli Bahasa Bali Organisasi Nirlaba yang mendukung pengembangan Bahasa Bali (2014 – sampai sekarang); mulai 2019 berkecimpung di Wikipedia Bahasa Bali, proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka, yang dijalankan oleh Wikimedia Foundation.


Dewa Ayu Carma Citrawati dalam proyek digitalisasi naskah Bali – DREAMSEA

Ia sering terlibat dalam berbagai pameran lontar dan pelatihan menulis lontar. Ia pun kerap diundang sebagai narasumber berbagai seminar internasional dan nasional. Mengerjakan digitaliasasi lontar dan penyalinan lontar dengan berbagai lembaga nasional dan internasional.

Author Avatar
Ilham Nurwansah

Admin Kairaga.com. Tulisan-tulisannnya dimuat di surat kabar dan majalah. Ilham sering diundang sebagai pemateri seminar maupun workshop tentang naskah dan aksara Sunda. Selain itu, ia juga merupakan pemerhati naskah dan aksara Nusantara dalam dunia digital. Baca juga tulisan-tulisannya yang lain di blog inurwansah.my.id.

Suka dengan konten Ilham Nurwansah ? Kamu bisa memberikan dukungan dengan mentraktir kopi atau bagikan konten ini di media sosial.

1 comments and 0 replies
  1. Rd. Ir. Roza Rahmadjasa Mintaredja M.Ars

    congrats atas program mitembeyan dari kai raga dan dreamsea nya!

    semoga akar budaya nusantara yang sedang menggeliat bangun ini, dapat menjawab missing link nya perjalanan sejarah nusantara untuk menemukenali jati diri bangsanya dalam rangka menyongsong abad baru nusantara jaya.

    back to basic; back to nature; back azimuth!!!

    best regards
    r3m

    15 Sep 2020 at 18:39 Reply

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *