Papan nama dengan aksara Sunda.
Kairaga.com — Untuk menuliskan nama dengan aksara Sunda, sesungguhnya tidak begitu sulit. Namun demikian ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Hal yang utama yang harus diperhatikan dalam penulisan aksara Sunda adalah sistem ejaan yang berbeda dengan aksara Latin. Aksara Sunda ditulis dengan sistem silabik (satu huruf, satu suku kata), sedangkan aksara Latin menggunakan sistem fonetik (satu huruf, satu suara). Contohnya untuk menulis nama yang dibaca “Nala” dalam aksara Sunda cukup dituliskan dengan dua aksara yaitu “ᮔᮜ”, sedangkan dengan aksara Latin ditulis dengan empat aksara yaitu “Nala”.
Dalam bahasa Sunda terdapat tiga bunyi vokal /e/ yang berbeda, yaitu /é/ (téléng/taling), /e/ (pepet), dan /eu/ (teuleung). Ketiganya ditulis dengan aksara yang berbeda dalam aksara Sunda yaitu ᮈ (__ᮨ), ᮆ(ᮦ__) dan ᮉ(__ᮩ). Vokal /e/ contohnya digunakan untuk “bener” (Ind. benar), vokal /é/ contohnya digunakan untuk “bébék” (Ind. bebek), sedangkan vokal /eu/ contohnya digunakan untuk “beureum” (Ind. merah). Contoh lainnya untuk menulis “merdeka” (bahasa Indonesia), maka dalam bahasa Sunda ditulis menjadi “merdéka”. Perbedaan ejaan vokal ini harus diperhatikan untuk menulis aksara Sunda dengan benar.
Sebaiknya sebelum menulis dengan aksara Sunda, nama harus dituliskan lebih dahulu ke dalam ejaan Sunda. Dengan demikian dapat dituntukan pemilihan vokal /e/,/é/ atau /eu/. Contohnya nama “Dede” jika dibaca “Dédé” maka dalam aksara Sunda ditulis ᮓᮦᮓᮦ, tapi jika dibaca “Dede” maka ditulis menjadi ᮓᮨᮓᮨ.
Penulisan aksara Sunda diusahakan mengikuti penggalan suku kata. Contohnya untuk nama Suryadi terdapat dua cara penulisan, yaitu ᮞᮥᮛᮡᮓᮤ (su-rya-di) dan ᮞᮥᮁᮚᮓᮤ (sur-ya-di). Bila kasusnya seperti itu, maka penulisan kedua yaitu ᮞᮥᮁᮚᮓᮤ (sur-ya-di) lebih baik.
Masalah muncul untuk penulisan nama-nama yang menggunakan ejaan asing yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Sunda. Oleh karena itu, terdapat dua pilihan untuk menuliskan nama, yaitu 1) menyesuaikan bunyi, 2) menyesuaikan ejaan asal.
1. Penulisan dengan menyesuaikan bunyi (bacaan)
Dengan cara ini nama ditulis dengan aksara Sunda sesuai dengan bunyi yang diucapkan untuk nama yang dimaksud. Misalnya nama Michael dibaca “Maikel”, maka ditulis dengan aksara Sunda menjadi “ᮙᮄᮊᮨᮜ᮪”. Cara ini mengikuti kaidah penyerapan kosa kata asing ke dalam bahasa Sunda. Penulisan nama dengan menyesuaikan bunyi bacaannya lazim digunakan pada bahasa-bahasa yang menggunakan aksara sendiri, di antaranya Jepang, Korea, Cina, India. Saya pernah membahasnya pada artikel berikut ini: ᮬMasalah Ejahan Aksara Sunda 1.
2. Penulisan dengan menyesuaikan ejaan asal
Cara ini menyesuaikan aksara Sunda dengan ejaan asal dalam aksara Latin, sehingga sistem penulisan aksara Sunda yang asalnya silabik “dipaksa” menjadi fonetik. Contohnya untuk nama Rachel ditulis menjadi “ᮛᮎ᮪ᮠᮨᮜ᮪”. Dengan cara ini aksara Sunda menjadi sulit dibaca, tetapi bila ditulis kembali ke dalam aksara Latin maka ejaannya menjadi benar.
Cara penulisan nama dengan menyesuaikan bunyi lebih dulu atau dengan menyesuaikan ejaan asal, keduanya dapat digunakan. Tentunya dengan mempertimbangkan kemudahan menulis dan ketepatan ejaan. Untuk melihat penulisan nama Anda dalam aksara Sunda, silakan coba konverter otomatis yang saya sediakan di sini: Konverter Otomatis Aksara Sunda. Silakan masukkan nama Anda dalam ejaan yang telah disesuakan dengan ejaan Sunda.