
Kairaga.com — Meskipun saat ini aksara Sunda sudah menggunakan kode Unicode, nyatanya masih belum banyak orang yang memahami maksud penggunaannya. Hal ini sedikit banyak membuat bingung orang yang akan mempelajari Aksara Sunda, terutama melalui perangkat komputer.
Aksara Sunda masuk ke dalam sistem input Unicode versi 5.1 pada tahun 2008. Pada waktu itu dilakukan peresmian dan peluncuran aksara Sunda Unicode atas kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Pendidian Indonesia dengan Konsorsium Unicode. Sebelumnya telah diajukan proposal untuk mendapatkan kode blok karakter Unicode.
Konsorsium Unicode menyediakan sebuah tabel yang dapat memuat segala aksara di dunia. Tabel itu diberi kombinasi angka dan huruf, sehingga setiap karakter aksara memiliki kode tunggal yang khas. Dengan demikian suatu huruf dengan huruf yang lainnya tidak akan tertukar dan dapat dibaca dengan tepat oleh perangkat elektronik.
Aksara Sunda disimpan pada blok U1B80 sampai U1BBF untuk aksara utama, dan blok U1CC0 sampai U1CC7 untuk aksara tambahan (suplemen). Di bawah ini dapat dilihat rentang blok aksara utama pada Unicode versi 8.0.

sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Sundanese_(Unicode_block) (diakses 4 Maret 2016)
Sebagai gambaran, karakter ‘A’ dalam aksara Latin memiliki kode <U0041>, karakter あ ‘A’ dalam aksara Jepang memiliki kode <U3042>, dan karakter ᮃ ‘A’ dalam aksara Sunda memiliki kode <U1B83>. Artinya, untuk menginput tiap karakter dari aksara yang berbeda tidak mungkin menggunakan tombol yang sama pada sebuah sistem input pada papan tombol. Karena tombol pada keyboard komputer jumlahnya terbatas dan secara baku menggunakan layout untuk aksara Latin, maka diperlukan driver papan tombol khusus untuk menginput aksara-aksara selain Latin.

Layout keyboard khusus digunakan untuk bahasa-bahasa yang secara luas menggunakan aksara, di antaranya bahasa Inggris (EN) dan bahasa Indonesia (IN). Huruf Jepang dan huruf Sunda tidak akan muncul ketika mengetik menggunakan layout keyboard Latin. Karena saat menekan tombol keyboard, kode yang dipanggil adalah untuk Latin. Begitu juga untuk menginput aksara Jepang dan Sunda, harus digunakan layout untuk aksara masing-masing, sehingga, bukannya aksara Latin yang muncul, tetapi aksara Jepang atau aksara Sunda.
Unicode selalu memperbaharui daftar aksara yang telah dimasukkan setiap tahunnya dan sampai sekarang sudah mencapai versi 8.0. Tabel aksara Sunda juga telah mengalami perubahan dari versi sebelumnya (versi 5.1). Berikut ini adalah riwayat aksara Sunda yang diterjemahkan dari situs resmi Unicode.
Status Unicode (Sundanese)
Pada Standar Unicode, penerapan aksara Sunda didiskusikan di Chapter 17 Indonesia and Oceania.
Aksara Sunda dimasukkan ke dalam kode Standar Unicode versi 5.1. Aksara ini sekarang terdaftar pada blok berikut:
Blok |
Rentang Karakter |
Ditambahkan pada Versi Unicode |
Tabel Unicode |
Sundanese |
1B80..1BBF |
5.1
|
U1B80.pdf |
Sundanese Supplement |
1CC0..1CCF |
6.1
|
U1CC0.pdf |
Setelah versi 5.1, karakter berikut ini telah ditambahkan ke dalam aksara Sunda:
Dokumentasi merujuk pada ISO Working Group dan proposal Unicode
Sejumlah proposal untuk kesimpulannya telah diajukan kepada Komite Teknis Unicode dan WG2:
- 2006-01-09 Proposal untuk pengkodean aksara Sunda dalam BMP dari UCS — Michael Everson ( WG2 N3022, L2/06-002)
- 2009-05-05 Proposal pendahuluan untuk pengkodean karakter Sunda tambahan untuk Sunda Kuno di UCS — Michael Everson ( WG2 N3648, L2/09-190)
- 2009-09-05 Proposal untuk pengkodean karakter Sunda tambahan untuk Sunda Kuno di UCS — Michael Everson ( WG2 N3666, L2/09-251)
- 2010-04-23 Perbaikan untuk 3 nama karakter pada blok Suplemen Sunda — Deborah Anderson ( WG2 N3836, L2/10-143)
- 2014-01-27 Memperbaiki properti pada dua karakter Sunda — Andrew C West ( L2/14-034)
Di sini perlu saya tekankan bahwa Unicode tidak menyediakan font tertentu, tetapi hanya menyediakan deretan kode blok aksara. Font aksara Sunda yang digunakan pada tampilan tabel Unicode adalah yang diajukan oleh tim perumus aksara Sunda Unicode. Kode-kode blok aksara Sunda pada Unicode yang disediakan dapat digunakan untuk beragam gaya font Sunda, dengan catatan, tetap mengikuti kaidah aksara Sunda baku yang telah dirumuskan oleh tim Unicode Aksara Sunda.