
Aksara Sunda saat ini telah kembali di kenal luas oleh masyarakat. Sejak diresmikan tahun 2008, hingga kini aksara Sunda standar telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Jawa Barat. Meskipun tidak sepenuhnya digunakan untuk keperluan literasi, tetapi aksara Sunda mampu diterapkan sebagai sarana alternatif dalam berekspresi seni. Hal ini merupakan potensi besar yang dapat digali untuk pengembangan industri kreatif.
Melihat potensi aksara Sunda sebagai media ekspresi Seni dalam rangka pengembangan industri kreatf, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melalui Balai Pengembangan Kemitraan, SDM Kepariwisataan dan Kebudayaan mengadakan workshop kaligrafi aksara Sunda, bertajuk “Kaligrafi Aksara Sunda Sebagai Produk Kreatif”. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 13-15 Oktober 2015, bertempat di Hotel Anugrah, Jl. Suryakancana Kota Sukabumi. Peserta yang mengikuti kegiatan adalah para pendidik yang diharapkan dapat megajarkan kembali materi yang didapat selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan dibuka hari pertama oleh kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Drs. M. Nunung Sobari, MM. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang pengetahuan keberaksaraan dunia oleh Prof. Setiawan Sabana, (ITB) dan Dr. Dingding Haerudin,M.Pd (UPI) yang menyampaikan topik pemberdayaan bahasa Sunda dalam produk kreatif.
Hari kedua dilanjutkan dengan penyampaian matéri cara membaca dan menulis aksara Sunda oleh Caca Danuwijaya, S.S., M.Pd disertai dengan latihan. Sesi lalu dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang kaligrafi aksara Sunda oleh tim dari Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu Drs. Dede Kosasih,M.Si yang menyampaikan materi berbagai gaya kaligrafi di dunia dan penerapannya pada aksara Sunda. Kemudian dilanjutkan oleh Ilham Nurwansah, M.Pd yang memberikan materi tentang ragam font aksara Sunda standar, dan Suryadi, S.Pd, M.Sn yang menyampaikan materi teknik penulisan kaligrafi. Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan latihan dasar-dasar menulis kaligrafi pada kertas didampingi oleh Dian Hendrayana,S.S, M,Pd. dan Yatun Romadonah Awaliah, M.Pd bersama pemateri lainnya.
Hari ketiga diisi dengan praktek penerapan kaligrafi aksara Sunda pada dua media dengan dua gaya berbeda. Media kaca digunakan untuk kaligrafi gaya tulisan indah dan media kanvas digunakan untuk menggambar kaligrafi bergaya figuratif. Seluruh peserta mencurahkan seluruh kreatifitasnya pada dua media yang telah disediakan. Meskipun dengan waktu satu hari yang diberikan untuk praktek, ternyata dapat menghasilkan dua karya kreatif yang bernilai seni tinggi.
Hasil tulisan kaligrafi para peserta menjadi contoh penerapan potensi aksara Sunda sebagai media ekspresi seni. Produk seni yang dihasilkan tidak terbatas pada lukisan atau tulisan, tetapi lebih luas dapat dikembangkan kepada media lainnya. Selain sebagai kebanggaan identitas Jawa Barat, aksara Sunda juga memiliki potensi untuk dikembangkan ke ranah produk ekonomi kreatif.
Berita Terkait: