Kairaga.com — Undang Ahmad Darsa, lahir di Tasikmalaya 19 Oktober 1962. Setelah lulus dari Fakultas Sastra Unpad jurusan Bahasa dan Sastra Sunda, langsung menjadi staf pengajar di almamaternya. Pada tahun 1998 ia meraih gelar Magister Humaniora (M.Hum.) pada Program Pascasarjana Unpad dengan bidang kajian utama Filologi. Sejak bulan Juli 2000 bersama-sama dengan Prof. Dr. A. Teeuw, ia melakukan penggarapan naskah-naskah kuno di Belanda.

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan kebanyakan mengenai naskah kuno, di antaranya adalah: Transkripsi dan Terjemahan Naskah Sunda Kuno Sewaka Darma, Sanghiyang Siksa Kandang Karesian, Amanat Galunggung (1985), Transkripsi dan Terjemahan Naskah Sunda Kuno Kawih Paningkes (1986), penggarapan Naskah-Naskah Pangeran Wangsakerta (1987), Pembuatan Mikrofilm dari Catatan Kebudayaan Suku Bangsa Sunda  (1989), Bahasa Sunda Kuno dalam Carita Parahiyangan: Satu Kajian Struktur Bahasa Sunda Dialek Temporal (1990), dan Pendekatan Filologis terhadap Wawacan Pulan-Palin (1997).    

Pada tahun 2008 bersama Tim Unicode Aksara Sunda meluncurkan aksara Sunda baku untuk digunakan dalam kehidupan masyarakat Sunda masa kini. Dia meraih gelar Doktor untuk kajian Filologi pada tahun 2012 dengan disertasi berjudul “Sewaka Darma Dalam Naskah Tradisi Sunda Kuno Abad ke 15-17” di UNPAD.

Sumber:

• Suryani et.al. 2001. Kamus Bahasa Naskah dan Prasasti Sunda Abad 11 s.d. 18. Bandung: Komunitas Pernaskahan Sunda Purbatisti & Pemkot Bandung.
• Majalah Manglé No. 2384 26 Juli 2012
• Tim Unicode Aksara Sunda. 2008. Direktori Aksara Sunda untuk Unicode. Bandung: Tim Unicode Aksara Sunda