Judul: Babad Cirebon
Penyimpan: Museum Sri Baduga
no. inventaris: 07.32
bahan: kertas folio bergaris
aksara: cacarakan
bahasa: jawa cirebon
jml. Halaman: 396
Deskripsi Naskah
Keadaan naskah cukup baik, utuh dan masih dapat dibaca. Naskah ini berukuran 14,4 x 32,7 cm dengan ukuran ruang tulisan 13,1 x 30,3 cm. Jumlah baris per halaman 20 baris, dan naskah yang cukup tebal ini tersusun dari 20 kuras. Naskah ini teksnya berbentuk puisi, ditulis dengan tinta berwara hitam dan jarak antarbaris sekitar 1,1 cm, serta terdapat penomoran pada pias atas tengah. Naskah ini berasal dari Cirebon.
Isi Kandungan Naskah
Isi teks naskah Babad Cirebon menguraikan cerita tentang lahir dan tumbuhnya Cirebon yang dirintis oleh seorang bernama Walangsungsang atau Cakrabuana, putra dari Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Pajajaran.
Di dalam naskah ini dikisahkan tentang mulainya pengislaman putra-putra Prabu Siliwangi dan penduduk sekitarnya yang diklakukan oleh Syeh Nurjati, seorang petapa di bukit Amparan, Cirebon yang berasal dari Mekah. Selain itu, dilukiskan pula cerita perjuangan Syarif Hidayatullah, Susuhunan Jati, dalam mencari hakikat agama Islam.
Babad Cirebon ini, bagi masyarakat Sunda pada masa itu dapat dijadikan sebagai sumber dalam budaya berpolitik, dengan cara melakukan hubungan diplomatik dengan kesultanan lainnya, hal ini mampu membina masyarakat dalam menumbuhkan rasa solidaritas dan kerja sama guna mencapai tujuan yang mulia.